PEKANBARU
- Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru bekerjasama dengan Arsip Nasional
Republik Indonesia (ANRI), menggelar kegiatan bimbingan teknis (bimtek)
untuk memperkenalkan Aplikasi Sistem Informasi Kearsipan Dinamis
Terintegrasi (Srikandi), Rabu (27/10).
Kegiatan
yang dipusatkan di aula lantai 6 gedung utama komplek perkantoran
terpadu Walikota di Tenayan Raya ini, sesuai jadwal akan berlangsung
hingga Kamis (28/10).
Bimtek
sendiri dibuka secara resmi oleh Deputi Bidang Informasi dan
Pengembangan Sistem Kearsipan Dr. Andi Kasman, S.E., M.M, dan dihadiri, Wakil
Gubernur Riau Brigjen TNI (Purn) H. Edy Afrizal Natar Nasution, S.Ip,
Walikota Pekanbaru Dr. H. Firdaus, S.T., M.T, serta peserta bimtek baik yang
mengikuti secara langsung maupun melalui virtual.
"Dengan
dilaksanakan bimtek ini, diharapkan seluruh peserta dapat memahami dan
siap dalam penerapan Aplikasi Srikandi di OPD masing-masing," kata
Deputi Bidang Informasi dan Pengembangan Sistem Kearsipan Andi Kasman
dalam sambutannya.
"Sehingga
ke depannya diharapkan dapat mewujudkan tata kelola pemerintahan yang
bersih dan efektif, serta pelayanan publik yang berkualitas dan
terpercaya," harapnya menambahkan.
Disampaikan
Andi Kasman, sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Presiden Nomor 95
Tahun 2018 tentang Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE),
Aplikasi Srikandi menjadi jawaban dalam menyelesaikan berbagai tugas
dunia kearsipan dengan memanfaatkan teknologi digital.
"Maka dibutuhkan SDM, yakni pejabat arsiparis yang professional dan unggul," ucapnya.
Di
kesempatan itu, ia turut mengapresiasi Pemko Pekanbaru atas dukungan
dalam pengelolaan kearsipan daerah. Hal ini dapat dilihat dari hasil
pengawasan kearsipan eksternal yang dilaksanakan oleh ANRI selama ini.
"Kondisi
kearsipan pada pemerintah daerah banyak yang belum sesuai. Dari 620
instansi, hanya sekitar 9,4 persen saja yang berperingkat “AA”,
sementara masih ada 51,5 persen instansi jauh dari harapan," ungkap dia.
"Namun
kami melihat bagaimana kearsipan di Pemko Pekanbaru mengalami trend
peningkatan. Tercatat pada tahun 2017 (Hasil Audit Kearsipan Eksternal,
red) memperoleh nilai 28,64 dengan kategori buruk dan setiap tahun terus
mengalami peningkatkan hingga di tahun 2020 menjadi 88,95 dengan
kategori memuaskan," lanjut Andi Kasman.
Sementara
itu, Walikota Pekanbaru Dr. H. Firdaus, S.T., M.T mengatakan, penggunaan
Aplikasi Srikandi menjadi salah satu upaya meningkatkan kualitas
kearsipan sebagai langkah mendukung SPBE di lingkungan Pemko Pekanbaru.
Untuk
itu, kegiatan bimtek ditargetkan dapat meningkatkan kesadaran setiap
OPD dalam tertib arsip di era digitalisasi dengan bertransformasi dari
arsip konvensional menjadi arsip elektronik.
"Arsip
menunjukan kita bangsa yang berperadapan. Oleh sebab itu, betapa
pentingnya arsip ini. Contohnya saja bagaimana perkembangan sejarah Kota
Pekanbaru tertuang dalam cacatan seorang Batin pada awal abad 17 lalu.
Tanpa cerita, tanpa arsip, kita tidak akan tahu sejarah," tegasnya.
Pada
saat yang sama, ANRI sekaligus menyerahkan buku citra daerah Kota
Pekanbaru kepada Walikota Pekanbaru Firdaus disaksikan Wakil Gubernur
Riau Edy Afrizal Natar Nasution dan Deputi Bidang Informasi dan
Pengembangan Sistem Kearsipan Andi Kasman. (Kominfo2/RD1)