PEKANBARU -- Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, Muhammad Amin menyatakan, bahwa lingkungan pemukiman yang kotor menjadi salah satu penyebab tingginya penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Pekanbaru.
"Untuk itu, kita tak bosan-bosan mengimbau agar masyarakat menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat. Salah satunya dengan aktif melakukan 3M plus, menguras, membuang dan mengubur benda-benda bekas yang dapat menampung air karena akan menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk penyebab demam berdarah," ujarnya, Rabu (24/7/2019).
Jentik nyamuk aedes aegypti, terang Amin, akan mudah berkembang biak di lingkungan yang kotor dan banyak genangan air. Itulah salah satu alasan warga diajak berperilaku hidup bersih dan sehat.
"Dengan berperilaku hidup bersih dan sehat, maka lingkungan akan menjadi sehat, rumahnya sehat dan orangnya pun sehat," tegas dia.
Disampaikan Amin, terhitung Januari hingga pekan ke-3 Juni atau pekan ke-29 tahun 2019 tercatat sebanyak 284 kasus DBD di Pekanbaru. Untuk penderita tertinggi tercatat di Kecamatan Payung Sekaki berjumlah 55 kasus, disusul Kecamatan Tampan 49 kasus dan Sukajadi 36 kasus.
Selanjutnya Marpoyan Damai 31 kasus, Tenayan Raya 25 kasus, Bukit Raya 22, Senapelan 15, Rumbai 13, Rumbai Pesisir 12, Sail 11, Limapuluh 10 kasus dan Kecamatan Pekanbaru Kota 5 kasus.
"Penderita DBD hingga pekan ke 29 ini meningkat sebanyak 10 kasus dari pekan ke-28 yang berjumlah 274 kasus. Peningkatan 10 kasus ini tercatat 1 kasus di Kecamatan Rumbai, Bukit Raya 1, Marpoyan Damai 1, Tenayan Raya 1, Tampan 3 dan Payung Sekaki 3 kasus," urainya. (Kominfo5/RD2)