PEKANBARU - Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kota Pekanbaru memperingati Hari Kartini dengan membuat Lomba Makanan Tanpa Dimasak. Kegiatan ini diikuti 48 orang dari utusan masing-masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
"Dalam memperingati Hari Kartini, kami menggelar lomba makanan tanpa dimasak. Kami ingi memunculkan kreativitas ibu-ibu DWP," kata Ketua DWP Pekanbaru Fitriyani Jamil, Kamis (24/3).
Para peserta lomba membuat makanan ini dari tiap OPD berjumlah 48 orang. Para peserta lomba membuat salad, sup buah, dan semur ikan teri, serta lainnya. Intinya, masakan diolah tanpa minyak dan tanpa dimasak.
"Menyambut Hari Kartini ini, kami memunculkan kreativitas. Ide-ide yang dimunculkan menjadi salah satu menu buka puasa," ujar Fitriyani.
Kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Masyarakat (DP3APM) Pekanbaru Chairani mengatakan, ia sangat mengapresiasi kegiatan hari ini. Ide dan kreativitas yang dimunculkan DWP Pekanbaru sangat banyak.
"Selama ini, kami tak pernah terpikirkan membuat makanan tanpa dimasak. Apalagi dalam situasi pandemi Covid-19 yang menuntut kita memutar otak dan berkreativitas," ucapnya.
Anggota DWP ternyata bisa membuat makanan yang sehat. Produk makanan seperti ini bisa dijual melalui aplikasi penjualan makanan.
"Bagi pemenang, saya minta tingkatkan lagi kreativitasnya. Bagi yang belum juara, perbaiki lagi kekurangannya. Penampilan dan rasa makanan harus diutamakan," saran Chairani.
Dengan lomba ini diharapkan kreativitasnya ditingkatkan. Diharapkan juga DWP lebih solid dan kompak lagi. Sehingga, DWP bisa membuat kegiatan lain yang bisa memberdayakan perempuan di tengah masyarakat.
Dengan peringatan hari Kartini ini diharapkan inilah simbol emansipasi wanita. Peran ibu dan wanita tidak saja dituntut di rumah saja tapi juga berperan aktif di tengah-tengah masyarakat.
"Dengan lomba ini mari tunjukkan peran kita sebagai ibu dengan memberikan asupan gizi terbaik dan enak. Sehingga, kita bisa membuat keluarga lebih bahagia walaupun di masa pandemi Covid-19," ujar Chairani. (Kominfo11/RD5)
