PEKANBARU
- WaliKota Pekanbaru Firdaus, pejabat Pemprov Riau, Pemkab Kampar, dan
Pemkab Rokan Hilir, Pemkab Bengkalis, Pemko Dumai, dan Direktur
Jenderal (Dirjen) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen
PUPR) Diana Kusumastuti membahas optimalisasi Sistem Penyediaan Air
Minum (SPAM). Agar, investasi yang telah ditanamkan bisa dimaksimalkan
dengan baik.
"Kami
membahas optimalisasi SPAM Regional Pekanbaru-Kampar dan SPAM
Dumai-Rohil-Bengkalis (Durolis). Dirjen Cipta Karya Kemen PUPR
menekankan agar investasi yang sudah begitu besar mesti dimanfaatkan
secara baik," ujar WaliKota Firdaus usai rapat di Gedung Daerah, Kamis
(30/9).
Di SPAM Regional
Pekanbaru-Kampar, kapasitas yang harus dibangun 40 liter per detik.
Untuk diketahui, SPAM Regional ini sudah dimulai pada 2008.

"Untuk instalasi pengambilan air dari Sungai Kampar sudah dengan kapasitas 2.000 liter per detik," ungkap Firdaus.
Ketika
masih menjabat kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR)
Provinsi Riau, Firdaus mengajukan Dirjen Cipta Karya Kemen PUPR agar
dibangun SPAM dengan kapasitas 40 liter per detik. SPAM ini disalurkan
untuk kegiatan PON Riau pada 2012.
"Awalnya, SPAM itu untuk venue dan asrama atlet. Yang menjadi persoalan, SPAM ini dikelola UPTD Dinas PUPR," sebut Firdaus.
Ternyata, SPAM itu tak berfungsi dengan baik. Dari 200 sambungan rumah (SR), hanya ditemukan 4 rumah yang bisa dialirkan air.
"Itu
mubazir. Saran saya, Dirjen Cipta Karya, dan Sekdaprov, dan Sekda
Kampa, pemanfaatannya bagaimana maksimal. Saran saya, pengelolaannya
lebih baik diserahkan ke PT. Sarana Pembangunan Riau (SPR). Jangan lagi
dikelola oleh birokrat," ucap Firdaus. (Kominfo1/RD1)