PEKANBARU - Sistem Merit pada manajemen ASN harus diterapkan secara konsisten oleh pemerintah, mulai dari proses rekruitmen ASN, penggajian, reward, pengukuran kinerja, promosi jabatan hingga perlindungan pegawai. Oleh karenanya, pemerintah pusat dan pemerintah daerah wajib melaksanakan sistem merit dalam manajemen ASN di lingkungan kerja.

Pada masa 10 tahun kepemimpinan Firdaus-Ayat Cahyadi, Pemko Pekanbaru sudah melaksanakan sistem merit dalam pengelolaan dan manajemen ASN. Keseriusan dan komitmen Pemko Pekanbaru dalam melaksanakan manajemen ASN berbasis sistem merit ini dibuktikan dengan diperolehnya Anugerah Meritrokasi secara berturut-turut dari Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN). Pada 2020, Pemko Pekanbaru mendapat Anugerah Meritrokasi “Baik”. Kemudian pada 2021, Pemko Pekanbaru kembali mendapatkan nilai Meritrokasi “Sangat Baik”.

“Untuk tingkat pemda, hanya ada enam kabupaten/kota yang menerima Anugerah Meritrokasi dengan nilai sangat baik. Kota Pekanbaru adalah salah satu dari enam kabupaten/kota penerima tersebut," kata Kepala BKPSDM Baharuddin, Selasa (17/5).

Dalam Anugrah Meritrokasi yang digelar di Kota Surabaya pada Desember 2021, Ketua KASN Agus Pramusinto mengatakan bahwa keberhasilan instansi pemerintah dalam mencapai penerapan sistem merit kategori baik dan sangat baik. Hal ini merupakan buah kerja keras dan komitmen seluruh jajaran di instansi pemerintah dalam memperbaiki ASN.

Sekda Kota Pekanbaru Muhammad Jamil hadir mewakili Wali Kota Pekanbaru sebagai penerima penghargaan mengucapkan terima kasih kepada KASN. Ia juga mengucapkan dan jajaran Pemko Pekanbaru atas prestasi yang sudah diraih.

"Kami mengucapkan terima kasih kepada pemerintah pusat melalui KASN. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh jajaran Pemko Pekanbaru, mulai dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) hingga tingkat kelurahan," ujarnya.

Keberhasilan Pemko Pekanbaru meraih Anugerah Meritrokasi sangat baik, tidak terlepas dari visi wali kota Pekanbaru “Terwujudnya Kota Pekanbaru Smart City Madani".

Pemerintahan yang cerdas itu adalah pemerintahan yang bersih dengan tata kelola yang baik, termasuk mengelola aparaturnya. "Aparatur yang berkualitas ditambah dengan budaya kerja yang baik dan didukung oleh sistem yang sempurna. Insya Allah, kita akan menjadi yang terbaik," jelas Jamil. (Kominfo11/RD5)