PEKANBARU - Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru terus memperluas jangkauan program Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan mendirikan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di berbagai kecamatan.
Terbaru, Wali Kota Pekanbaru Agung Nugroho bersama Wakil Wali Kota Markarius Anwar meresmikan satu dapur umum MBG yang dikelola Yayasan Cinta Quran Madani di Jalan Thamrin III, Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Sail, Kamis (31/10/2025).
Agung menyebut, dapur umum MBG yang baru diresmikan ini menjadi langkah konkret dalam memenuhi kebutuhan pangan bergizi bagi masyarakat, terutama peserta didik, ibu hamil, ibu menyusui, balita, dan anak stunting. Pagi tadi, ia juga meresmikan dapur umum MBG yang dibuat oleh Polresta Pekanbaru.
"Sore ini, satu lagi dapur umum MBG kembali berdiri di Kecamatan Sail. Ini merupakan harapan masyarakat, khususnya anak sekolah, bisa memperoleh makanan bergizi secara merata,” katanya.

Dari 104 dapur umum MBG yang dibutuhkan di Pekanbaru, 37 SPPG sudah beroperasi. Sementara, 62 unit lainnya telah menentukan lokasi pembangunan.
Pemko juga menggandeng TNI–Polri serta berbagai yayasan dan lembaga sosial untuk mempercepat realisasi seluruh dapur umum tersebut. Selain untuk peningkatan gizi, program MBG turut membuka peluang kerja baru.
“Satu SPPG bisa menyerap sekitar 40 hingga 45 tenaga kerja. Jika seluruh 104 SPPG beroperasi, maka ada lapangan pekerjaan bagi sekitar 3.000 warga," ungkapnya.
Selain itu, pelaku usaha lokal juga dapat memasok bahan pangan ke dapur umum. Sehingga, roda perekonomian ikut berputar,” sebut Agung.
Kesempatan yang sama, Wakil Wali Kota Markarius Anwar menambahkan, dapur umum MBG yang dikelola Yayasan Cinta Quran Madani dibangun dengan standar nasional, baik dari sisi peralatan maupun pengelolaan limbah. Seluruh peralatan dapur sudah memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI).

"Kami juga membangun sistem Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dengan tiga kolam penyaringan. Sehingga, air buangan yang keluar sudah bersih dan tidak mencemari lingkungan,” jelasnya.
Sekitar 80 persen tenaga kerja di dapur umum ini berasal dari warga sekitar. Sehingga, manfaat SPPG ini langsung dirasakan masyarakat setempat.
“Kami berharap keberadaan SPPG ini tidak hanya bermanfaat bagi penerima manfaat. Tetapi juga bagi masyarakat sekitar dan generasi muda,” kata Markarius.
Sementara itu, Kepala Regional Badan Gizi Nasional (BGN) Provinsi Riau Ahmad Wardana mengungkapkan, telah ada 322 SPPG terverifikasi dari total kebutuhan 677 unit se-Riau hingga kini. Di Kota Pekanbaru sendiri, terdapat 62 SPPG yang sudah terverifikasi.
"Sekitar 30 di antaranya sudah beroperasi sambil menunggu pencairan dana melalui virtual account," jelasnya.
Seluruh SPPG di RiaU dibangun melalui kemitraan dengan yayasan. Dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) BGN belum ada digunakan.
“Kami berterima kasih kepada mitra dan yayasan yang sudah berkontribusi dalam penyaluran program makan bergizi gratis Presiden Prabowo. Mereka menjadi ujung tombak pelaksana di lapangan,” ujar Wardana.
Kini, BGN memperketat pengawasan dan sterilisasi dapur umum MBG. Supaya, kebersihan dan higienitas tetap terjamin.
“Setiap SPPG wajib memiliki Sertifikat Laik Aman dan Sehat (SLAS) sebagai bukti kelayakan dan kebersihan. Kami juga mengapresiasi dapur umum ini karena memiliki chef bersertifikat dan sistem IPAL yang menjaga lingkungan,” ucap Wardana.
Idelanya, aatu SPPG melayani 2.000 penerima manfaat yang terdiri dari peserta didik serta kelompok 3B (balita, ibu menyusui, dan ibu hamil). Namun, bagi dapur yang memiliki tenaga masak bersertifikat, kapasitasnya dapat ditingkatkan hingga 3.000 penerima manfaat. (Kominfo11/RD5)