PEKANBARU
- Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Pekanbaru
menyayangkan demo yang dilakukan para imigran, kemarin. Sebab, keamanan
dan kenyamanan mereka sudah dijamin di ibukota Provinsi Riau itu.
Kepala
Badan Kesbangpol Kota Pekanbaru Zulfahmi Adrian mengatakan, sebenarnya
yang dilakukan imigran ini sudah berkali-kali. Kesbangpol sendiri sudah
berkali diberikan penjelasan kepada mereka. Cuma, kata Zulfahmi, mungkin
ketidakpuasan mereka.
"Yang
dituntut mereka ini kan pindah ke negara ketiga. Pindah ke negara
ketiga ini bukan hak para pengungsi. Tapi itu adalah hadiah atau bonus
yang diberikan negara ketiga kepada pengungsi jika mereka menyetujui.
Jadi pindah ke negara ketiga tidak bisa kita paksakan itu. Dan
penjelasan ini sudah berulangkali," ujar Zulfahmi, Rabu (13/10).
Kata
Zulfahmi, para pengungsi ini juga sudah berulangkali diingatkan, bahwa
saat ini Indonesia sedang pandemi Covid-19. Pemko Pekanbaru sudah
berulangkali mengingatkan agar tidak ada kerumunan dalam bentuk apa pun.
"Semua
tidak boleh membuat kerumunan. Itu kan dilarang. Tapi mereka tidak
mempedulikan ini. Artinya mereka tidak menghargai kedaulatan pemerintah
kita, tidak menghargai sistem pemerintahan kita, perundang-undangan
kita. Ini sudah salah besar mereka," kata Zulfahmi.
Zulfahmi
juga menjelaskan, selama para Imigran ini berada di Kota Pekanbaru,
tidak pernah ada yang menggangu. Mereka hidup nyaman dan diberi
pelayanan kesehatan oleh Pemko Pekanbaru. Zulfahmi menyesalkan sikap
yang ditunjukkan oleh para imigran dengan melakukan unjuk rasa.
"Mereka
anggap apa kita Pemerintah Kota Pekanbaru, provinsi, atau negara
Indonesia. Ini yang kita sesalkan sama mereka. Persoalan jaminan hidup,
pelayanan kesehatan, kemudian keselamatan, mereka tidak pernah diusik
atau diganggu. Mereka mau ke pasar, mau ke mana, olahraga, tidak pernah
ada orang Indonesia yang menggangu mereka. Artinya mereka hidup dengan
aman dan nyaman di sini," tegasnya.
Zulfahmi
juga menyebut, saat unjuk rasa, para imigran ini menyatakan tersiksa di
Indonesia, serta perlakuan di Indonesia buruk. Ia menganggap pernyataan
itu salah kaprah. "Itu yang ndak boleh mereka lakukan. Itu sudah
menghina atau merendahkan martabat kita selaku negara yang berdaulat.
Itu yang ndak boleh. Itu yang harus kita tegakkan," tegasnya.
Apalagi
selama ini Pemko Pekanbaru sudah memberi pelayanan yang baik. Ia
mencontohkan, belum lama ini para imigran diberi pelayanan suntik
vaksin. Sementara banyak warga Pekanbaru yang belum mendapatkan suntik
vaksin.
"Kita juga
melayani mereka dengan baik. Kemarin vaksinasi. Dari seluruh kota di
Indonesia ini yang ada pengungsi luar negeri, Pekanbaru ini nomor satu.
Artinya itu pemberian keamanan, keselamatan yang ada di Indonesia. Kita
pertama di Indonesia ini. Sementara masyarakat lain belum, mereka sudah
kita beri vaksinasi. Artinya kan itu bentuk perhatian pemerintah,"
jelasnya. (Kominfo3/RD1)