PEKANBARU
- Kota Pekanbaru masuk 10 besar daerah dengan jumlah penduduk miskin
terendah. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik tahun 2021, Pekanbaru
menjadi urutan ke 6 mengalahkan Balik Papan, Denpasar, Banjar dan juga
daerah tetangga, yaitu Kota Solok.

Sementara
itu, untuk skala Provinsi Riau, angka kemiskinan di Kota Pekanbaru
tercatat paling rendah, yakni hanya 2,83%. Setelahnya ada Kota Dumai
dengan persentase penduduk miskin sebesar 3,42%.
Sedangkan
untuk Kabupaten/Kota dengan angka kemiskinan tertinggi di Provinsi Riau
adalah Kepulauan Meranti. Jumlah penduduk miskin di kabupaten tersebut
mencapai 48,5 ribu jiwa atau 25,68% pada Maret 2021.
Artinya
1 dari 4 penduduk di Kepulauan Meranti hidup di bawah garis kemiskinan.
Kabupaten/kota dengan persentase kemiskinan tertinggi kedua di Riau
adalah Kabupaten Rokan Hulu, yakni sebesr 10,4. Diikuti Kabupaten
Pelalawan dengan angka kemiskinan 9,63%.
Secata
total, untuk jumlah penduduk miskin Riau bertambah 17,42 ribu jiwa
(3,6%) menjadi 500,81 jiwa pada Maret 2021 dibanding Maret 2020.
Persentase penduduk miskin juga naik menjadi 7,12% dari sebelumnya hanya
6,72% seiring merebaknya pandemi Covid-19 yang terjadi sejak Maret
2020.

Wali Kota Pekanbaru
Dr. Firdaus, S.T, M.T mengatakan bahwa capaian ini adalah upaya pemerintah
bersama seluruh masyarakat agar sektor perekonomian bangkit. Ia menyebut
bahwa capaian ini memperlihatkan kondisi perekonomian berangsur pulih
dari pandemi Covid-19.
"Kondisi perekonomian Kota Pekanbaru saat ini cendrung mengalami peningkatan, sehingga bisa menekan angka kemiskinan," ujarnya.
Satu
sektor yang jadi perhatian adalah sektor pemberdayaan ekonomi
masyarakat. Ada program pemberdayaan ekonomi masyarakat berbasis masjid
paripurna.
Program ini
mendorong masyarakat kurang mampu mendapat dukungan untuk membuka usaha
kecil. Apalagi ada zakat produktif yang disalurkan secara rutin kepada
para penerima zakat.
"Kita optimalkan pemberdayaan ekonomi masyarakat, untuk mengentaskan kemiskinan," ujarnya.
Wali
Kota menyebut sepuluh tahun mendatang Kota Pekanbaru juga mengalami
perkembangan pendudukan. Prediksi jumlah penduduk dalam sepuluh tahun
mendatang mencapai tiga juta jiwa. Sedangkan tahun 2045 mendatang jumlah
penduduk Kota Pekanbaru bisa mencapai lima juta jiwa.
Peningkatan
jumlah penduduk di Kota Pekanbaru juga seiring dengan peningkatan
jumlah pendidikan di wilayah Metropolitan Pekansikawan. Total jumlah
penduduk di kawasan itu bisa mencapai delapan juta jiwa.
Wali
Kota mengaku optimis Kota Pekanbaru menjelma dari Kota Metropolitan
menjadi Kota Megapolitan. Ia mengajak masyarakat Kota Pekanbaru agar
lebih siap menghadapi tantangan ledakan penduduk di masa depan.
Apalagi arus urbanisasi yang tinggi juga membuat jumlah penduduk kota jadi meningkat.
"Adanya
perkembangan penduduk yang begitu cepat mesti dipersiapkan, persiapkan
kesmepatan kerja bagi anak-anak kita nanti," paparnya.
Wali
Kota menyebut dengan semua kekuatan yang ada bisa memperkuat
pembangunan Kota Pekanbaru di masa mendatang. Ia percaya semangat
masyarakat bisa mendorong percepatan ekonomi di Kota Pekanbaru.
"Kita harapkan seluruh masyarakat menjadi pelopor membangun Pekanbaru menjadi Kota Metropolitan," jelasnya. (Kominfo7/RD2)