PEKANBARU -- Hingga memasuki masa berakhirnya vaksin campak dan rubella (MR) pada tanggal 31 Oktober besok, realisasi yang ditargetkan belum tercapai. Hingga saat ini realisasi baru mencapai 25 persen dari target 281. 211 jiwa. Ini berdasarkan data dari 21 Puskemas yang ada di Kota Pekanbaru.
Informasi tersebut diungkapkan oleh Plt Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Pekanbaru Indra Pomi kepada Pekanbaru.go.id Senin (29/10). Ia berharap dengan rendahnya realisasi vaksin MR ini pemerintah juga memberikan perpanjangan waktu hingga akhir tahun 2018. Agar realisasi dari vaksin MR ini tercapai 95 persen yang diharapkan pemerintah pusat.
"Tapi harapan kita jika ada perpanjangan waktu hingga akhir tahun ini, bagaimana pergerakan realisasi bisa tercapai. Apalagi. Sempat terjadi polemik halal dan haram vaksin ini sehingga orang tua juga mengkhawatirkan anak-anaknya dalam suntik ini,"ungkap Indra.
Bahkan kata Indra pemberian vaksin ini juga sempat terhenti beberapa waktu. "Tapi kami akan terus optimis dengan melakukan sosialisasi. Dan pemerintah pusat juga memberikan kesempatan untuk perpanjangan waktu hingga akhir tahun,"harapnya.
Vaksinasi MR, sambung Indra, dinilai sangat penting bagi kesehatan. Menurutnya, masyarakat yang tidak pernah divaksin berisiko tinggi tertular penyakit campak dan rubella. Yang dapat menimbulkan radang otak, kebutaan, gizi buruk dan kematian.
"Bagi ibu hamil bisa menyebabkan keguguran atau kecatatan pada bayi yang dilahirkan,” pungkasnya(kominfo7/RD1)