PEKANBARU - Dinas Ketahanan Pangan (Disketapang) Kota Pekanbaru berkomitmen menjaga ketahanan pangan daerah dengan pemberdayaan masyarakat setempat. Salah satu programnya adalah Pekarangan Pangan Lestari (P2L) yang memberdayakan kelompok wanita tani (KWT), agar dapat menjaga stabilitas produksi untuk kebutuhan hidup sehari-hari.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan kota Pekanbaru, Alek Kurniawan SP, M.Si mengatakan, pihaknya senantiasa memberikan dukungan agar program tersebut menjadi efektif dan efisien. Salah satunya dengan menyerahkan bantuan, yang hari ini, Rabu (28/9) diserahkan kepada 3 Kelompok Wanita Tani (KWT) di Lokasi KWT Maju Sejahtera, Jl. Hangjebat Gobah Pekanbaru. Adapun penerima manfaat tersebut adalah KWT Cemara; KWT Maju sejahtera dan KWT Gelora Sejahtera. Giat ini ikut disaksikan Camat Sail Fachruddin Pangabean, Lurah Sukamaju Muhammad Irfan, Koordinator BPP Kulim, Penyuluh Pertanian Distankan Pekanbaru dan Anggota KWT Penerima Manfaat.
Pelaksanaan terdiri dari Pembuatan kebun bibit, demplot, pertanaman dan keberlanjutan pasca panen melalui pemasaran. Hal ini bertujuan untuk mendukung pemberdayaan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pangan dari hasil pekarangan sendiri sebagai sumber pangan secara berkelanjutan untuk meningkatkan ketersediaan, aksesibilitas, pemanfaatan, dan pendapatan melalui optimalisasi kegiatan P2L.
Ia mengharapkan, bantuan tersebut dapat dimanfaatkan secara berkesinambungan dan terus-menerus serta hasilnya benar-benar untuk kepentingan peningkatan ekonomi keluarga.
“P2L yang dulunya bernama KRPL merupakan kegiatan strategis yang konsisten dilaksanakan Pemko Pekanbaru lewat Disketapang setiap tahunnya,” ungkap Kadis Akur sebutan beken termutakhir dari Alek Kurniawan, SP, M.Si pada giat penyerahan stimulus bantuan pangan tersebut.
Lebih lanjut akur menyebutkan bahwa giat kali ini juga sebagai bentuk optimalisasi dari Surat Edaran Wali kota Pekanbaru tentang Penanaman Cabai dan Bawang Merah serta pemanfaatan lahan pekarangan. Hal ini bukan tanpa alasan sebutnya, Kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan secara hampir terus menerus belakangan ini telah menyebabkan diantaranya gejolak harga pangan terutama terhadap barang-barang pangan pokok strategis. Akur menuturkan bahwa Edaran Wali Kota Pekanbaru hadir dalam rangka menghadirkan kebijakan pemerintah sebagai upaya ikut serta dalam penanganan inflasi di kota Pekanbaru diantaranya melalui Gerakan ajakan pemanfaatan pekarangan dan/ ataupun lahan kurang produktif lainnya.
Akur menekankan bahwa P2L sangat senada dengan kebijakan yang dilahirkan Pj. Wali Kota Pekanbaru, Bapak Mufilihun, S.STP, M.AP dalam mengajak dan mendorong ASN di Lingkungan Pemko Pekanbaru untuk menjadi teladan bagi Masyarakat dalam pemanfaatan lahan pekarangan untuk kebutuhan pangan dan sumber pendapatan ekonomi keluarga. Bahkan orang nomor satu di Pekanbaru ini berujar lewat tagline-nya “Pekarangan Hijau, Ekonomi Berkilau, Let’s Move Pekanbaru."
“Giat pagi ini salah satu bentuk dukungan penuh terhadap kebijakan dari Bapak Pj. Wali Kota Pekanbaru lewat SE tersebut” cetusnya kembali.
Paket bantuan yang diserahkan diantaranya adalah berupa bibit tanaman yang terdiri dari bibit bawang, Cabe rawit, seledri, pare, kangkung, bunga kol, sayur kol,kacang panjang, selada, sawi, timun dan tomat. Selain bibit tanaman juga ada bibit Ikan lele lengkap dengan pakannya. Lalu ada Infrastruktur pendukung diantaranya tanah hitam, pupuk, mulsa dan polybag.
Kadis Akur meminta agar pihak penerima manfaat dapat memanfaatkan bantuan dari Pemko Pekanbaru ini dengan sebaik-baiknya. Akur juga mendorong masyarakat agar mengoptimalkan pemanfaatan lahan atau pekarangan kosong yang dimiliki. Lahan yang selama ini tidak dimanfaatkan bisa digunakan untuk ketahanan dan ketersedian pangan bagi keluarga dan lingkungan sekitar.
Selain itu program P2L ini disebutkannya agar terciptanya optimalisasi Kualitas Konsumsi Pangan Yang Memadai bagi Warga Kota Pekanbaru. Kualitas Konsumsi Pangan merupakan keberagaman pangan yang dikonsumsi dalam memenuhi kecukupan zat gizi dan energi dalam pertumbuhan. Sedangkan penilaian keragaman pangan diukur melalui skor Pola Pangan Harapan ( PPH ). Melalui PPH tersebut, lanjut alek lagi akan terciptanya Susunan beragam pangan atau kelompok pangan yang didasarkan atas sumbangan energinya, baik secara absolut maupun relatif terhadap energi dalam hal ketersediaan maupun konsumsi pangan, yang mampu mencukupi kebutuhan dengan mempertimbangkan aspek – aspek sosial, ekonomi, dan cita rasa.
“Dengan hal yang demikian, makanya P2L juga sangat erat kaitannya dengan salah satu program penurunan angka stunting di Pekanbaru”. Sebut Akur lagi.
Bahkan Sang ketua ISSI Pekanbaru ini akan memotivasi anggota KWT untuk terus memanfaatkan pekarangan rumah tangga, kedepannya akan dilakukan kegiatan penilaian kepada KWT-KWT yang ada di kota Pekanbaru. Hal ini sebutnya lagi untuk memberikan teladan kepada warga sekitar agar mau memanfaatkan pekarangan sehingga banyak orang yang tertarik dan menjadi inspirasi bagi yang lain untuk menerapkan hal yang serupa di pekarangan rumah masing-masing.
Akur Kembali menegaskan bahwa P2L merupakan kegiatan strategis oleh Pemerintah Pusat yang juga menjadi perhatian serius Pemko Pekanbaru melalui Dinas Ketahanan Pangan dimaksudkan untuk memanfaatkan lahan pekarangan sebagai penyedia sumber pangan dan gizi rumah tangga serta peningkatan pendapatan keluarga.
“Ayo Emak-Emak Pekanbaru kita tumbuhkembangkan pekarangan rumah tangga ataupun lahan-lahan tidur disekitar pemukiman kita dengan tanaman pangan. Selain menjadi sumber pangan keluarga, Insya Allah dapat juga meningkatkan geliat ekonomi rumah tangga” tutupnya. (Kominfo10/RD5)
