PEKANBARU -- Paguyuban Masyarakat Solo Riau (Pamor) menghelat wayang kulit semalam suntuk di Pendopo Joglo Karang Kedempel, Jalan Pertanian RT 4 RW 2 Kelurahan Delima, Kecamatan Tampan, Sabtu (29/9) malam.
Acara yang digelar Pamor ini juga dalam rangka menyambut peringatan tahun baru Muharam 1440 Hijriah tahun 2018 atau malam satu suro, dalam tradisi Jawa.
Sanggar pendopo pimpinan Pak De Tugimin ini turut mengundang beberapa tokoh untuk hadir di acara tersebut. Salah satunya adalah anggota DPRD Kota Pekanbaru, Desi Susanti, S.Sos.
Wakil rakyat dari fraksi Demokrat ini menyatakan rasa bahagianya dapat berkumpul bersama para sesepuh Paguyuban Jawa, yang mampu menghidupkan dan melestarikan kebudayaan Jawa di Kota Pekanbaru.
Dirinya mengakui, budaya adalah salah satu di antara banyak faktor yang dapat membuat negara menjadi berkembang.
“Saya melihat tidak ada negara yang hebat dan besar yang tidak memiliki kebudayaan yang hidup. Sehingga kita perlu bersama-sama menghidupkan kebudayaan daerah. Karena budaya daerah, merupakan penopang kebudayaan nasional,” katanya.
Desi melanjutkan, dirinya akan meminta kepada pemerintah daerah untuk ikut memberikan ruang kepada seniman dan sanggar budaya yang ada di Kota Pekanbaru. Dengan begitu, kebudayaan-kebudayaan di Kota Pekanbaru dapat lebih tumbuh dan dikembangkan, serta dibina dengan baik.
“Generasi penerus bangsa harus dapat mengetahui kebudayaan-kebudayaan yang memiliki nilai-nilai luhur. Sehingga dapat ikut melestarikan kebudayaan,” katanya. (Kominfo2/RD3).