PEKANBARU - Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru tidak lagi membuka pendaftaran untuk mengisi jabatan Direktur Utama Perusahaan Daerah Air Minum (Dirut PDAM) Tirta Siak. Namun, jabatan Dirut PDAM itu akan ditunjuk langsung melalui penilaian dan kajian oleh tim gabungan yang diketuai Sekdako Pekanbaru, Ir H Yusman Amin MEng bersama DPRD serta tokoh akademis.

Hal tersebut disampaikan Sekdako Pekanbaru, Ir H Yusman Aming MEng , Rabu (2/3). Menurut Yusman, penunjukan langsung tersebut diilhami oleh keberhasilan PDAM Kota Palembang yang dinilai sukses dalam mengembangkan PDAM. Meski penunjukan langsung, namun syarat-syarat utama seperti berpengalaman dalam mengelola PDAM, masa kerja hingga dedikasi yang tinggi, tetap menjadi faktor utama.

"Jika kita merujuk pada keberhasilan di PDAM Palembang, ternyata mereka tidak melakukan pendaftaran untuk publik. Akan tetapi pemerintah terkait langsung menunjuk kepada orang yang dianggap mampu untuk menjabat Dirut PDAM dan ternyata berhasil," sebut Yusman.

Diakui Yusman, pola pendaftaran terbuka untuk publik yang dilakukan selama ini belum mampu menjadikan perusahaan plat merah tersebut lebih baik. Berbagai dirut berpengalaman telah didatangkan dari luar daerah. Akan tetapi hasilnya ternyata tidak sesuai dengan yang diharapkan.

Karena itu, tidak ada salahnya pemko menjalankan sistem penunjukan langsung seperti dilakukan oleh Pemko Palembang untuk mengisi jabatan Dirut PDAM. Mekanisme penunjukan langsung itu tidak akan berpotensi nepotisme. Karena, keberadaan tim yang terdiri dari berbagai kalangan diperkirakan dapat memutuskan dirut yang mampu mewujudkan PDAM Tirta Siak lebih mandiri. Pemko juga akan mengundang Dirut PDAM Kota Palembang pada Juni mendatang, untuk menerangkan sistem pengelolaan manajemen PDAM.

"Tidak ada yang salah dalam penunjukan langsung. Karena, berdasarkan peraturan nomor 2 tahun 2007 tentang tata cara pemilihan dirut perusahaan daerah, pemerintah bisa menunjuk langsung kepada mereka yang telah melalui uji kelayakan dan memenuhi persyaratan yang dibutuhkan," sebut Sekdako.

Berdasarkan hasil studi banding yang dilakukan tim ke Pemko Palembang pada awal Februari lalu, jelas Yusman, keberhasilan PDAM Pemko Palembang sudah jauh melebihi PDAM Tirta Siak. Saat ini, jumlah pelanggan PDAM di Palembang telah mencai 1.066.000 atau 90 persen dari jumlah penduduk.

Gaji terendah untuk pegawai PDAM di sana mencapai Rp4,5 juta dan posisi dirut sebesar Rp40 juta. Artinya, pengelolaan PDAM di Palembang sudah sangat menguntungkan.

"Pada tahun 2004 lalu, kondisi PDAM di Palembang sama buruknya dengan PDAM kita. Tapi karena buruknya pelayanan membuat Pemko Palembang berinisiatif mencari orang yang benar-benar bisa mengurus PDAM dengan cara menunjuk langsung. Dan akhirnya, mereka benar-benar sukses," sebut Sekdako. (PDE)