Soal penyakit Deman Berdarah Dengue (DBD), Dinas Kesehatan harus giat menjemput bola. Jangan hanya menunggu kuncuran dana pemerintah melainkan giat mencari dana-dana alternatif.
Wakil Ketua DPRD Kota Pekanbaru Ayat Cahyadi mengungkapkan hal tersebut Jumat (9/9) lalu kepada wartawan di Balai Payung Sekaki.
Dalam menyelesaikan kasus DBD ini, menurut Ayat, Diskes selalu mengatakan bahwa tidak ada dana dalam menghadapi kasus emergency ini. Namun DBD yang setiap tahun menggerogoti masyarakat harus diantisipasi sedini mungkin agar tidak timbul korban-korban akibat penyakit ini.
Meskipun menurut pemerintah dana cadangan jumlahnya nol, namun dengan adanya APBD perubahan, Diskes bisa mengajukan berapa dana yang harus diperlukan dalam penanggulangan DBD.
Karena itu ia meminta agar Diskes memberikan data yang rill berapa jumlah dana yang siperlukan tersebut. Karena dalam hal ini Pansus APBD Perubahan bisa mengakomodirnya.
Oleh sebab itu, himbau Ayat, Diskes harus proaktif untuk melakukan rapat kerja dengan Komisi III DPRD Kota Pekanbaru. "Jangan Komisi III saja yang mengajak Diskes. Tolong bantu kami dan agendakan kapan rapat kerja akan dilakukan," ungkap Ayat.
Dengan demikian Ayat yakin rekan-rekannya di Komisi III siap membantu Diskes dan memperjuangkannya. Ia juga menghimbau agar dana cadangan tersebut untuk ke depan harus diajukan oleh Diskes.
Ketika diberitahu wartawan bahwa selma ini Diskes sudah berusaha untuk mengajukan dana yang cukup besar untuk masalah kesehatan. Namun pada akhirnya yang disetujui kurang dari 50 persen dana yang diajukan.
"Yah, percuma saja mengajukan dana besar-besar, toh yang disetujui hanya sekian persen saja," ucap Kapala Dinas Kesehatan dr Syaiful Bahri Rab belum lama ini kepada Riau Pos.
Menanggapi hal ini Ayat menyayangkan sikap dari pemerintah yang kurang peka terhadap masalah kesehatan. Padahal masalah kesehatan merukapan masalah yang penting untuk diprioritaskan. Karena bagaimana mungkin pembangunan dapat berjalan dengan baik jika masyarakatnya tidak sehat.
Ia berharap, tidak akan ada lagi pemangkasan-pemangkasan anggaran di bidang kesehatan. Bahkan harus diprioritaskan. Apalagi terjadinya kekosongan dana cadangan, sungguh amat disayangkan.
Sementara itu Ketua Komisi III DPRD Kota Pekanbaru Syafril mengatakan agar Diskes segera melakukan fogging di daerah endemi, yang rawan terhadap DBD.
Tentang kesulitan terhadap peralatan fogging, menurut Syafril dapat dilakukan dengan menyewa atau meminjam mesin fogging ke pihak lain. Lagi-lagi, tak hanya Ayat, Sayfril pun meminta agar Diskes harus lebih proaktif dalam kasus DBD ini, teramsuk dalam hl dana maupun mesin fogging.
"Jangan hanya menunggu dan menunggu terus, gimana dapat berhasil menuntaskan kasus ini? Apakah begini terus tiap tahun dengan banyaknya korban-korban DBD lainnya?," ucap Syafril.
Meskipun fogging bukanlah jalan yang tepat untuk menunats kan kasus ini tapi, lebih baik berbuat hal yang kecil, daripada tidak berbuat sama sekali, sementara masyarakat terus merasa resah.
Soal DBD, Diskes Harus Jemput Bola
- Pekanbaru.go.id