PEKANBARU-Hilangnya salah satu gendang dan aksesoris payung pada monumen Pasar Bawah, menjadi pengalaman berharga bagi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Pekanbaru untuk lebih berhati-hati menjaga aset wisata yang ada di Kota Bertuah ini.
Salah satu cara yang akan dilakukan Disbudpar untuk menjaga aset-aset itu dengan membentuk Polisi Wisata. untuk itu, dalam waktu dekat Disbudpar berencana untuk berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk membentuk polisi wisata.
" Polisi Wisata ini nantinya bertugas untuk menjaga aset-aset wisata yang ada di Pekanbaru," jelas Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Pekanbaru, Syahril Manaf kepada Metro Riau, Kamis (7/5) usai menghadiri pembukaan O2SN di Halaman Kantor Walikota.
Tak hanya aparat kepolisian saja. Untuk menjaga aset wisata, Syahril juga mengatakan pihaknya akan melakukan koordinasi dengan beberapa dinas terkait. Antaranya, Dishub, Dispas, Disperindag serta Satpol PP.
Selain aparat kepolisian serta dinas terkait, Syahril juga mengharapkan peran serta masyarakat , terutama warga sekitar untuk menjaga aset wisata yang ada disekitar mereka. Karena, untuk menjaga aset itu, Syahril mengaku peran serta masyarakat sangat dibutuhkan. Karena, tidak mungkin aset itu bisa dijaga Pemko selama 24 jam.
" Dengan keikutsertaan masyarakat untuk menjaga, kita berharap rasa memiliki terhadap aset itu semakin muncul," sebutnya.
Apalagi tambahnya, gendang dan aksesori yang hilang sejak awal tahun ini terbuat dari bahan baku tembaga. Dan sampai saat ini, kita belum mengetahui siapa sitangan jahil yang tega mengambil aset wisata itu.
Agar kejadian serupa tak terjadi pada aset-aset wisata lainnya, seperti monumen Simpang Tiga, Syahril mengatakan pihaknya akan melakukan pengawasan dan penjagaan yang ketat.