PEKANBARU- Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru mengaku optimis bisa kembali meraih piala Wahana Tata Nugraha (WTN) ke-9 tahun 2011 sebagai Kota tertib lalu lintas se-Indonesia. Keyakinan Pemko Pekanbaru ini selain dikarenakan pada tahun sebelumnya sudah pernah mendapatkan penghargaan serupa sebanyak 8 kali berturut-turut, juga dikarenakan gambaran dari hasil penilaian yang sudah dilakukan tim penilai dari Direktorat Jenderal (Ditjen) Darat Departemen Perhubungan (Dephub) Pusat sejak beberapa waktu lalu telah memberikan gambaran yang positif.
Asisten II Setdako Pekanbaru, Zulfikar mengatakan, peluang Kota Pekanbaru untuk meraih piala WTN tersebut masih terbuka lebar menjelang penilaian tahap tiga yang akan dilakukan tim penilai dalam waktu dekat ini. Untuk itu, Pemko Pekanbaru meminta dan menghimbau masyarakat Kota Pekanbaru untuk terus meningkatkan kedisiplinannya dalam mematuhi rambu-rambu lalu lintas yang ada di Kota Pekanbaru.
"Kita optimis bisa mendapatakan kembali piala WTN ini, tentunya didukung dengan pertisipasi masyarakat dengan meningkatkan kedisiplinan berlalu lintas yang tujuannya juga untuk menjaga keselamatan para pengendara," ungkap Zulfikar, usai menyambut kedatangan tim penilai dari Dephub Pusat di ruangan rapat Walikota Pekanbaru, Jumat (13/1) lalu.
Sementara itu, Kasubdit Ditjen Darat Dephub Pusat Bagian Transportasi Perkotaan, Karlo Manik menyebutkan, berdasarkan hasil penilaian sementara yang sudah dilakukan tim penilai sebanyak dua kali pada 2011 lalu, kelancaran dan pengamanan tata tertib lalu lintas di Kota Pekanbaru terus melihatkan peningkatan yang membawa Kota Pekanbaru berpeluang untuk kembali meraih piala WTN tahun 2011.
Namun, lanjut Karlo, kedepannya Kota Pekanbaru mesti menerapkan beberapa hal penting seperti memberlakukan penggunaan pakaian seragam bagi para pengemudi angkot yang sejauh ini masih tergolong nol di Kota Pekanbaru. Hal ini dimaksudkan agar para pengemudi angkot bisa didata secara menyeluruh dan bisa mengurangi angka kriminalitas yang sebagian besar terjadi pada transportasi darat jenis angkot ini.
"Secara universal hasil penilaian kita cukup bagus untuk tahap tiga ini. Sebab setiap tahap penilaian berbeda-beda, namun tidak berbeda jauh dengan hasil penilaian tahap satu dan dua sebelumnya. Hanya saja kita menemukan beberapa kekurangan, terutama pada sistem angkutan umum, yang belum tertib dan disiplin dan tidak memiliki baju seragam seperti yang sudah diterapkan disejumlah daerah lainnya yang ada di Indonesia," jelas Karlo.
Sementara menyinggung masalah pembangunan Fly Over yang masih terbengkalai bahkan telah menimbulkan kemacetan. Karlo menjelaskan, justru pembangunan Fly Over yang masih dalam tahap pembangunan saat ini justru menambah hasil penilaian tersendiri dari tim penilai. Hal itu dikarenakan pembangunan Fly Over tersebut bertujuan untuk meningkatkan pelayanan bagi para penggunan jalan yang ada di Kota Pekanbaru.
"Pembngunan Fly Over itu juga kita nilai karena itu juga bisa meningkatkan poin penilaian yang kita lakukan. Pembangunannya kan bersifat pelayanan, jadi tidak akan mengurangi tapi malah menambah penilaian dari kita. Dalam penilaiannya, kita nilai dari program dan anggarannya, bukan kemacetan akibat pembangunannya. Kalau programnya bagus dan anggarannya besar, tentu penilaian kita akan semakin tinggi. Pokoknya tidak akan mengurangi hasil penilaian, nanti Februari kita lihat saja keputusannya," terang Karlo.
Pemko Optimis Raih Piala WTN ke-9 Dephub : Pembangunan Fly Over Menambah Hasil Penilaian
- Pekanbaru.go.id