Kadistan mengakui kasus rabies di Pekanbaru cukup tinggi, mencapai 237 kasus, 89 diantaranya positif. Bulan lalu, Distan sudah melakukan vaksinasi hewan peliharaan dan meracun hewan liar.
Kepala Dinas Pertanian Husnul Hakim mengakui tingginya kasus rabies di Pekanbaru. Dari data Distan, kasus rabies di Pekanbaru selama 2005 mencapai 237 kasus, 89 diantaranya positif rabies.
"Memang termasuk tinggi. Karenanya bulan lalu kita melakukan vaksinasi untuk hewan peliharaan, yakni Anjing, kucing dan monyet," ungkap Kadistan Husnul Hakim kepada riauterkini kemarin. Hal ini dimaksudkan agar hewan piaraan tersebut tidak terjangkit penyakit rabies yang disebabkan oleh sabdo virus. Jumlah vaksin yang diberikan mencapai 3600 cc untuk 3600 ekor anjing.
Selain pemberian vaksin kepada hewan peliharaan, Distan juga melakukan pembasmian hewan liar dengan cara memberi racun pada malam hari. Kasus rabies terbanyak terdapat di Kecamatan Tampan. Sementara kecamatan lain yang sudah terkena yakni Kecamatan Bukit Raya, Marpoyan Damai, Rumbai Pesisir, Tenayan Raya dan Payung Sekaki.
"Setiap bulan, rata-rata ada 1-2 kasus rabies yang dilaporkan ke Distan," ungkap Distan. Husnul mengakui, pemberian vaksin secara rutin kepada hewan mutlak diperlukan. Sayangnya dana yang dianggarkan dalam APBD 2005 hanya Rp100 juta.
"Dana yang dianggarkan dalam APBD 2005 hannya Rp100 juta. Itu bukan hanya untuk pengadaan vaksn rabies, juga pemberantasan penyakit hewan lainnya," jelas Husnul. Karena itu, Husnul mengaku telah mengajukan dana sekitar Rp300 juta dalam RAPBD 2006 untuk penanggulangan penyakit menular lainnya serta pengadaan vaksin.
Banyaknya kasus rabies di Pekanbaru, menurut Kasi Kesehatan Hewan M Firdaus, karena populasi hewan tersebut memang cukup banyak. Jadi, lanjutnya, jumlah banyak, jumlah penyakitnya juga banyak. Dari data Distan, Jumlah anjing di Pekanbaru mencapai 17 ribu ekor.(azmi)
Kasus Rabies Di Pekanbaru Cukup Tinggi
- Pekanbaru.go.id