Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru mendapatkan nilai Indeks Pembangunan Statistik (IPS) sebesar 2,89 poin pada Evaluasi Penyelenggaraan Statistik Sektoral (EPSS) 2024, yang diselenggarakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau.
Dengan nilai tersebut, penyelenggaraan statistik di Kota Pekanbaru merupakan yang terbaik dari 12 kabupaten/kota yang ada di Provinsi Riau.
Penilaian ini disampaikan Kepala BPS Provinsi Riau, Asep Riyadi dalam agenda Penyampaian
EPSS Tahun 2024, Rabu, 23 Oktober 2024 pagi.
"Penghargaan kepada Pemko Pekanbaru yang berhasil mendapatkan nilai IPS sebesar 2,89 poin berdasarkan EPSS tahun 2024. Nilai IPS Pekanbaru merupakan peringkat pertama dari kabupaten/kota lain di Riau," ujar Asep.
Pj Wali Kota Pekanbaru, Risnandar Mahiwa mengatakan IPS saat ini telah menjadi
salah satu indikator yang digunakan dalam penilaian reformasi birokrasi baik di kementerian, lembaga maupun pemerintah
daerah.
Bahkan Kemendagri telah menetapkan IPS sebagai
indikator outcome prioritas urusan statistik pada tahun 2025
dengan target nasional sebesar 3,50 poin atau berpredikat
Sangat Baik.
Lebih lanjut, ia menjelaskan penilaian ini tidak hanya menjadi cerminan dari capaian yang
telah di peroleh, tetapi juga sebagai bahan evaluasi untuk
perbaikan ke depan.
"Dari hasil evaluasi penyelenggaraan
statistik sektoral Tahun 2024 terdapat beberapa aspek yang
perlu kita tingkatkan, terutama dalam hal penerapan interoperabilitas data, serta pengelolaan dan penyebarluasan
data dari walidata (Dinas Kominfotiksan Kota Pekanbaru) dan
Dinas Produsen Data," jelasnya.
Menurutnya, Pemko Pekanbaru masih akan terus meningkatkan capaian-capaian untuk menyukseskan target IPS, yakni mendapat predikat sangat baik di tahun 2025 mendatang.
"Oleh karena itu, saya berharap, melalui kegiatan ini kita
dapat meningkatkan sinergi dan koordinasi antar lembaga dalam
pengelolaan data dan informasi statistik sektoral di Kota Pekanbaru.
Selain itu, saya juga mendorong seluruh instansi terkait untuk terus
meningkatkan kapasitas dan kompetensi sumber daya manusia di
bidang statistik, agar mampu menghasilkan data yang lebih
berkualitas dan bermanfaat bagi pembangunan daerah," pungkasnya.